Mindset merupakan cara atau pola pikir seseorang terhadap sesuatu. Kesuksesan akan memiliki arti yang berbeda tergantung dari mindset apa kita melandaskan terjemahan kesuksesan tersebut. Mindset terbagi menjadi 2, yaitu : Mindset Tetap dan Mindset Berkembang. Mindset tetap didasarkan bahwa sesuatu telah digariskan atau ditentukan secara pasti. Sebuah benda A akan selamanya menjadi benda A tanpa bisa berubah menjadi yang lain. Seseorang yang pintar akan selalu bisa mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya dan tak pernah gagal. Mindset berkembang ialah pemikiran yang didasarkan pada proses pembelajaran. Pemikiran ini memliki landasan bahwa orang pintar jika tidak belajar tidak akan bisa mengerjakan tugas yang diberikan padanya atau minimal akan mengalami kegagalan dan sebaliknya orang yang tidak mampu jika mau belajar, senantiasa dia pasti bisa melakukan apa yang ditugaskan padanya. Berangkat dari dasar pengertian itu, mindset tetap menjadi pola pikir yang mengutamakan hasil, pengakuan, dan superioritas. Arti sukses pun bergeser dari dapat mengerjakan sesuatu menjadi apakah ada orang yang tidak mampu mengerjakan sesuatu disamping dia mampu mengerjakan itu. Ada unsur kebanggan jika dia mampu sedangkan orang lain mampu. Kesuksesan saya adalah kegagalan anda, itulah yang menjadi hasil akhir dari orang yang memiliki mindset Tetap. Berkebalikan dengan mindset Tetap, mindset Berkembang akan menjunjung tinggi proses pembelajaran. Kegagalan merupakan bagian dari kesuksesan, kegagalan pasti akan mengawali kesuksesan. Mindset berkembang ialah kepercayaan bahwa kemampuan dapat ditingkatkan. Mindset memiliki pedoman bahwa sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik jika ada proses pembelajaran. Keberhasilan bukanlah tujuan semata, tapi dia akan lebih menekankan pada proses perkembangan dari tidak bisa menjadi bisa.
Orang dengan mindset Berkembang percaya bahwa setiap orang bisa menjadi apa pun, bahwa setiap orang dengan motivasi dan pendidikan yang tepat dapat menjadi Einstein atau Bill Gates. Tahukah kita bahwa Ben Hogan, salah satu pemian golf terbesar sepanjang sejarah, sama sekali tidak bisa bermain golf ketika masaih kanak-kanak. Fotografer Cindy Sherman, yang selama ini dimasukkan dalam setiap daftar seniman terpenting abad kedua puluh, gagal menjalani kursus fotografi pertamanya. Geraldine Page, salah seorang aktris terbesar, pernah dinasihati untuk berhenti karena dianggap tidak berbakat. Seseorang yang mengalami kecelakaan sehingga kehilangan kedua tangannya pasti awalnya akan sangat sedih karena dia tidak akan bisa menggunakan kedua tangannya untuk beraktifitas, namun dengan ketegaran dan kegigihan untuk terus berjuang, dia bisa mengerjakan semua aktifitasnya dengan menggunakan kedua kakinya. Tanpa memiliki mindest Berkembang, mustahil orang tersebut bisa survive tanpa kedua tangannya. Mindset Berkembang akan selalu ingin berkembang, dia tidak hanya mencari tantangan, mereka juga bersungguh-sungguh menjalaninya. Semakin besar tantangan, semakin berkembanglah mereka. Dia akan selalu mancari celah apa yang belum diketahuui, sehingga dia akan terus mencari solusi dari apa yang dia tidak ketahui. Mindset Tetap sangat menentukan hasil. Jika ia gagal atau melakukan kesalahan, jika ia menganggap dirinya mampu sebelumnya, ia akan sangat cepat depresi. Dalam pikirannya akan selalu ada pemikiran : Bilakah Anda Sempurna dan bukan Bilakah Anda Belajar. Kondisi 2 orang dengan berbeda type ini sama sebelum mengalami tantangan, situasi akan sangat berbeda jika kegagalan hasil dari tantangan tersebut. Mindset Tetap sangat tidak toleran dengan kegagalan, dia akan mengganggap dirinya bodoh, tidak berguna, tidak becus, tidak mampu. Karena sangat berpatokan pada hasil, orang mindset Tetap akan melakukan apapun untuk mendapatkan prestasi keberhasilan, oleh karena itu jalan pintas yang melanggar aturan akan diambil untuk berprestasi. Janet Cooke dan Stephen Glass memenangi Hadiah Pulitzer untuk artiket-artikelnya di Washington Post tentang anak laki-laki berusia delapan tahun yang kecanduan narkoba. Penghargaan tersebut akhirnya digugurkan karena cerita yang diangkat sama sekali tidak benar. Ini merupakan contoh orang yang tidak mau bekerja namun ingin menikmati kesuksesan secara cepat. Keluarga Martin memuja putra mereka, Robert, yang baru berusia tiga tahun. Mereka selalu menyombongkan kehebatan anaknya. Dalam pandangan mereka, belum pernah ada anak secerdas dan sekreatif anak mereka. Suatu saat, Robert melakukan sesuatu yang tak terampunkan yaitu ia tidak diterima di taman kanak-kanak nomor satu di New York. Setelah itu, keluarga Martin bersikap dingin terhadap anaknya sendiri itu. Mereka tidak lagi membicarakan Robert dengan cara yang sama. Mereka tidak lagi memperlakukannya dengan kebanggaan dan kasih saying yang sama. Robert tidak lagi menjadi anak kecil yang brilian. Pada usia tiga tahun, Robert telah menjadi orang gagal. Dalam cerita ini kegagalan ditransformasikan dari sebuah tindakan (saya gagal) menjadi identitas (saya adalah orang gagal). Keluarga Matin memiliki mindset Tetap. Dalam mindset Berkembang, kegagalan dapat menjadi pengalaman yang menyakitkan. Tetapi, kegagalan sama sekali tidak menentukan nasib anda. Ia adalah persoalan yang harus dihadapi, dipecahkan, dan diambil hikmahnya. Sebaliknya dalam mindset Tetap, kekalahan terhadapa kegagalan dapat menjadi trauma permanen yang terus menghantui. Di balik anggapan betapa traumatiknya sebuah kemunduran dalam mindset Tetap, mindset ini tidak memberi resep yang baik untuk mengatasinya. Mindset akan mengubah makna upaya, Mindset Tetap mengartikan upaya hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang tidak mampu dan terbelakang. Mindset Berkembang akan memaknai upaya sebagai sebagai jalan menuju sukses. Tanpa updaya sukses takkan pernah tercapai. Upaya adalah kunci menuju sukses.
Manusia semuanya dilahirkan dengan kecintaan terhadap belajar, tetapi mindset Tetap dapat merusaknya. Pikirkanlah saat Anda menikmati sesuatu mengerjakan teka-teki silang, bermain olahraga tertentu, mempelajari bidang baru. Kemudian menjadi sulit dan Anda ingin keluar. Mungkin tiba-tiba Anda merasa lelah, pusing, bosan, atau lapar. Bila suatu saat hal ini terjadi, jangan membodohi diri Anda. Inilah mindset Tetap.Tempatkan diri Anda dalam mindset Berkembang. Gambarkanlah otak Anda yang tengah membentuk berbagai hubungan baru ketika Anda menemukan tantangan dan belajarlah. Teruskan berjalan. Adakah sesuatu di masa laluyang Anda anggap dapat mengukur diri Anda? Sebuah nilai ujian ? Tindakan curang atau tanpa perasaaan ? Dipecat dari pekerjaan tertentu ? Ditolak ? Fokuskanlah pada hal tersebut. Rasakanlah seluruh emosi yang mengiringinya. Sekarang letakkanlah ia dalam perspektif mindset Berkembang. LIhatlah dengan jujur peran Anda di dalamnya, tetapi pahamilah bahwa ia sama sekali tidak menentukan inteligensi atau kepribadian Anda. Tetapi, bertanyalah : Apa yang saya pelajari dari pengalaman tersebut ? Bagaimana saya dapat menggunakannya sebagai landasan perkembangan saya ? Yakinkanlah hal itu untuk diri Anda. Bagaimana Anda berperilaku ketika Anda merasa terdepresi. Apakah Anda bekerja lebih keras berkaitan dengan segala hal dalam hidup Anda atau apakah Anda membiarkan semuanya berlalu ? Setiap kali Anda merasa rendah, letakkanlah diri Anda dalam mindset Berkembang, pikirkan tentang proses pembelajaran, tantangan, dan menghadapi berbagai tantangan. Pikirkanlah tentang berbagai upaya sebagai kekuatan positif dan konstruktif, bukan sebagai rintangan besar. Cobalah.
.jpg)
Source Imaga : mirfagah.wordpress.com
.jpg)
.jpg)
